Sabtu, 19 Maret 2016

Daya Saing dan Kualitas Individu dalam Membangun Sumber Daya Manusia di ERA Globalisasi

(Orasi Ilmiah apada acara  STKIP Dompu
Oleh Prof. DR. Muh. Basri Wello, M.A; 21 Maret 2016)


Assalamu Aalaikum WW.

Yang saya hormati:
·       BUPATI DOMPTU,
·       KOORDINATOR KOPERTIS WIL. VIII ,
·       Ketua Yayasan Pendidikan  Islam Dompu,
·       Ketua STKIP DOMPU, serta anggota senat
·       dan hadirin sekalian

Puji syukur kita panjatkan kehadirat ASW atas limpahan Rahmat dan Karunianya sehingga pada hari ini kita semua dapat hadir pada acara wisuda STKIP DOMPU

Pertama-tama saya ingin menyampaikan terima kasih atas penghargaan dan kehormatan yang diberikan kepada saya untuk membawakan orasi ilmiah pada cara wisuda STKIP Yapis Dompu angkatan III pada hari ini

BPK/IBU serta HADIRIN SEKALIAN YG SAYA MULIAKAN!

Pesatnya perkembangan teknologi informasi merupakan salah satu ciri utama perkembangan global di abad 21. Siap atau tidak siap, suka atau tidak suka hal itu merupakan satu realitas yang harus dihadapi dengan kualitas sumber daya manusia yang berdaya saing unggul. Menghadapi berbagai perubahan di era globalisasi diperlukan sumber daya manusia yang memiliki kualitas keberdayaan yang lebih efektif agar mampu mengatasi berbagai tantangan yang timbul dalam mengemban tugas sehari-hari yang lebih profesional.

Dalam era globalisasi setiap orang dituntut untuk mampu mengatasi berbagai masalah yang kompleks sebagai akibat pengaruh perubahan global. Menurut Marquardt (1996) memasuki Abad ke-21 ada empat kecenderungan perubahan yang akan mempengaruhi pola-pola kehidupan yaitu:
1). Perubahan lingkungan ekonomi, sosial dan  pengetahuan dan teknologi;
2). Perubahan dalam lingkungan, ekonomi, sosial dan budaya.
3). Perubahan dalam harapan pelanggan.
4). Perubahan para pekerja (employbility skills)

Pada tatanan global seluruh umat manusia di dunia dihadapkan pada tantangan yang bersumber dari perkembangan sebagai akibat pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan  dan teknologi. Robert B. Tucker (2001) mengindentifikasi adanya sepuluh tantangan di abad 21 yaitu  1). Kecepatan (Speed), 2). Kenyamanan (convinience), 3). Gelombang generasi (Age Wave), 4). Pilihan (Choice), 5). Ragam gaya hidup (life style), 6). Kompetisi harga (discounting), 7). Pertambahan nilai (value added), 8). Pelayanan pelanggan (customer service), 9). Teknologi sebagai andalan (techno age), 10). Jaminan mutu (quality control).

Wisudawan serta hadirin sekalian yang saya Hormati .

Di Era globalisasi ini kita menghadapi    tiga kekuatan utama yang menguasai dunia kita  yaitu kekuatan yg telah mampu mengubah segala sesuatu yg mereka sentuh dan menciptakan peluang2 yg tak terbatas besarnya bagi segelintir orang yg kreatif. Ketiga kekuatan ini adalah pertumbuhan yg luar biasa pada informasi, teknologi dan kompetisi sebagai berikut:
1.    Informasi dan ledakan pengetahuan
Revolusi informasi, yang terjadi bersamaan dengan laju proses informasi komputer, internet, dan komunikasi nirkabel, telah membuat ilmu pengetahuan di segala bidang berkembang biak dua kali lipat setiap dua atau tiga tahun. Hampir 90 persen pemikir, penemu, insinyur, ilmuan, penulis, pengusaha, pencipta alam segala bidang yang pernah ada di dunia ini, hidup dan masih bekerja pada zaman sekarang. Hasil kerja mereka nyaris secara langsung dapat di pergunakan oleh ilmuwan yang lain sehingga keluaran akhir yang di peroleh dari proses pengetahuan ini dapat berlipat dua atau bahkan tiga.
2.    Kemajuan Teknologi
Ledakan dalam bidang teknologi dan komputer berkecepatan tinggi benar-benar mencengangkan. Sekarang, Anda dapat mengirmkan sebuah pesan e-mail keseluruh dunia dalam berlusin-lusin, beratus-ratus, bahkan beribu-ribu kepada orang secara simultan, dalam waktu hanya dalam beberapa detik. Dan dengan biaya yang sangat rendah. World Wide Web telah memberikan Anda akses kepada sepuluh juta pengguna Internet yang lain, juga pada kumpulan yang di simpan di lebih dari 50.000 perpustakaan dan institusi-institusi penelitian di dunia. Transmisi data secara instant membuat pasar uang mampu mengerakan satu triliun dolar dalam sehari, kadang dalam hitungan detik sehingga membuat Negara-negara menjadi kewalahan dalam mengendalikan mata uang dan perekonomian mereka.
          Pada abad ke-21 ini, hampir setiap orang telah  memiliki sebuah komputer laptop dan atau HP yang di lengkapi dengan microchip yang mampu mengakses dan atau memproses satu miliar informasi dalam satuan detik. Komputer ini memiliki sebuah baterai yang berdaya hidup panjang dan sebuah telepon genggam yang tertanam di dalamnya, tersambung pada sel-sel dan satelit-satelit yang membuat Anda mampu berkomunikasi secara langsung dengan hampir siapa saja dan di mana saja di dunia ini. Anda akan memiliki sebuah nomor pribadi yang memungkinkan siapa saja di dunia ini menghubungi Anda, di mana pun Anda berada, entah mereka tahu atau tidak di Negara mana Anda berada saat itu.
3.    Kompetisi yang semakin berkembang
Faktor utama yang ketiga yang telah mengendalikan kehidupan kita adalah adanya kompetisi. Setiap organisasi bisnis ingin menjual sebanyak-banyaknya dan mendapatkan keuntungan bagi mereka secara local, nasional, maupun internasional, jika mungkin. Agar mampu bertahan dan berkembang, setiap orang dan setiap usaha bisnis harus terus-menerus mencari berbagai cara yang lebih cepat, lebih baik, lebih baru, lebih murah, dan lebih mudah dalam menciptakan nilai bagi para pelanggan mereka.
          Setiap kemajuan yang terjadi dalam ilmu pengetahuan dan teknologi akan menciptakan peluang-peluang baru yang dapat dengan mudah direbut dan dilarikan oleh para pesaing yang lebih lincah. Dengan peluang-peluang tersebut, mereka kemudian menciptakan produk-produk dan jasa-jasa baru kemudian susul-menyusul dengan pesaing yang lain di pasaran. 
Sehubungan dgn semakin meningkatnya persaingan dlam berbagai aspek kehidupan sehari-hari maka untuk mengantisiapai hal tersebut harus senantiasa memusatkan perhatian pada peningkatan kualitas, daya saing dan pencitraan perguruan tinggi,   untuk menghasilkan lulusan2 yang memiliki karakter yang kuat, daya saing yang tinggi shg mereka dapat senantiasa menyesuaikan didri dengan tantangan global yang akan terjadi baik dalam lingkup kerja mereka maupun dalam keghidupan sehari-hari. Lulusan  STKIP yang telah diperiapkan menjadi guru  harus siap dan mampu memanfaatkan  peluang2 yg ada dalam dunia kerja di berbagai bidang dan jenjang.
 Sebagai penyandang gelar sarjana kalian semua  harus mampu menunjukkan  kualitas akademik anda  sperti cara berfikir  anda  lebih konseptual dan lebih terstruktur. Tunjukkan bahwa standar kinerja dan tingkat employbilitas anda   lebih profesional dibanding  dengan apa yang   dimiliki oleh mereka yang  pendidikannya  lebih rendah  terutama dalam hal-hal perilaku, karakter dan etos kerja sperti::
1.    dapat bekerjasama dalam tim (teamwork)
2.    mampu berkomunikasi lisan dan tulisan
3.    mampu menghadapi pekerjaan yg mendesak
4.    mampu bekerja dibawah tekanan
5.    memiliki ”great sense of services” 
6.    mampu beradaptasi dgn cepat
7.    memiliki inisiatif dgn sikap dan integritas pada pekerjaan
8.    jujur, innovatif, kreatif, dan preoduktif
9.    mampu bekerja mandiri
10.                       memiliki kepemimpinan yg baik
11.                       bertanggun jawab dan memiliki komitmen terhadap pekerjaan
12.                       memiliki motivasi dan antusias dlm bekerja




Hadirin sekalian yang saya hormati!
 Untuk memilikiki standar knierja  yang   berkarakter dan berdaya saing tinggi, mulai dari sekarang harus merobah orientasi berfikir saudara sausara seperti apa yang Brian Tracy (2007) kemukakan  dalam TUJUH langkah orientasi berpikir menuju performance yg tinggi SBB:
1.    Berpikir tentang masa depan (future orientation)
Orang yg  berfikirpositif adalah mereka yg berorientasi ke masa depan . Mereka selalu berpikir dan berbicara tentang kemana tujuan mereka dan menciptakan sebuah visi masa depan yg jelas dan menarik tentang  apa saja yang mungkin bagi mereka.
2.    Berpikir tentang sasaran-saran anda (how to make a dream come true)
Begitu mereka memimpikan dan membayangkan visi masa depan idealnya,  mereka mengolahnya sedemikian rupa sehingga menjadi sasaran-sasaran dan perencanaan yg jelas dan tertulis yang kemudian dikerjakan setiap waktu.
3.    Berpikir tentang kesempurnaan
Mereka bertekad untuk dapat menjadi terbaik dalam segala sesuatu yang mereka lakukan, bertekad mergabung dgn 10 persen terbaik dalam bidang mrk, apapun itu oleh karena itu mereka  mengembangkan diri setiap hari  dan menetapkan standar kinerja sempurna bagi diri mereka.( whatever you do, be a good one)
4.    Berpikir tentang solusi (motivation; self and others)
Selalu berorientasi pada pemecahan masalah atau solusi ketimbang berbicara tentang masalah . Masalah tidak dipandang sebagai hambatan melainkan tantangan untuk lebih maju. Sehingga senantiasa berorientasi pada metode-metode berpikir kreatif yang dapat menyulut kreatifitas mereka dan orang2 sekeliling mrk.
5.    Berpikir tentang hasil
Orang yg sukses dan bahagia adalah mereka yg secara serius  dan hati2 merlakukan perencanaan dimuka setiap hari ttg apa-apa yg menjadi proritas mereka shingga lebih produktif, efisien dan efektif. Mereka akan menyelesaikan pekerjaan lebih banyak dan lebih baik dan senantiasa ingin berkontribusi yg lebih besar pd pekerjaan dan lembaga/perusahaan mereka (time management)
6.    Berpikir tentang pertumbuhan 
Orang yg berprestasi   tinggi adalah mereka yg senantiasa mau belajar,  membaca, mendengarkan program audio, mengikuti kursus2 serta berbagai seminar. Karena mereka tahu bahwa masa depan yg cemerlang adalah milik orang2  yg kompeten  dan mengetahui lebih banyak (informasi) dari pada pesaing mereka. (information era)
7.    Berpikir iuntuk bertindak
Berorientasi pada tindakan adalah hal yg amat penting, Kita harus selalu berpikir apa yg dapat dilakukan sekarang ini agar dptbergerak lebih cepat menuju sasaran kita simasa datang, selalu bekerja tanpa menunda-nunda, menganggap segala sesuatu bersifat mendesak. Mengerjakan lebih banyak jenis pekerjaan dan mapum melakukan pekerjaan daripada orang kebanyakan merupakan nilai yg mereka pegang teguh. (do more, work faster and better to meet deadline)
Bpk/Ibu serta Hadiri sekalian yang saya hormati!
          Lulusan PT utamanya lulusan  seperti saudara sekalian diharapkan menjadi sarjana dan calon guru yang kompetent dan mampu melaksanakan tugas yang di berikan kepadanya sebagaiseorang profesional (kompetent, integritas, be able to deliver task) berdaya saing tinggi dan memilki kualitas sbb:
1. ABILTIY
          Memiliki kemampuan akademik dan kompetensi utk melakasanakan tugas yg di emban, innovative, creative, lebih konseptual dlm menyelesaikan masalah dan konflik- diswekitaernya (internal-eksternal)
.        
2. PERFORMANCE
          Mampu beradaptasi, bersika assertif, mau medengar org lain,mampu berkomunikasi lisan dgn bhs yang santun dan ramah,memiliki ketahanan mental menghadapai kegagalan, cepat bangkit dari kesulitan,percaya diri, mampu bekerjasama dgn org lain, senantiasa ingin berkontribusi kepd lembaga.

3. PERSONALITY
          Simpatik, santun dan ramah, respek pada orang lain, taat pada aturan,tdk mudah menyalahkan orang lain, senantiasa enjadi contoh bagi lingkungan sekitar.
4. MATURITY
          Memiliki kematangan emosional (menjaga keseimbangan rasio dan perasaan), mampu mengelola rasa marah, sakit hati dan pertentangan dgn aman, memiliki kematangan pisik dan kematangan berfikir, penuh  pertimbangan sebelum bertindak, terutama  konsekuensi yg mmungkin terjadi.

5. CREDIBILITY
          Berkomitmen tinggi, disiplin, percaya diri, mandiri, jujur, dan tepat janji,tdk mengambil manfaat dari org lain.
Wisudawan wisudawati yang sy banggakan.
Anda semuaadalh genrasi masa depan bangsa, oleh karena itu kalian semua hrus harus yakin dan siap menjadi  calon pemimpin masa depan bangsa  yang mampu menghadapi tantangan-tantangan global. Dan ingat bahwa calon pemimpin masa depan    adalah mereka yang memiliki kemampuan-kemampuan yang mulai sekarang anda harus  latih danpersiapkan karena seorang pemimpin bukan saja di lahirkan, tetapi juga harus di persiapkan (HH Humphery).
Adapun  karkteristik pemimpin masa depan adalah sbb:
1.    Memiliki mimpi, visi dan harapan kedepann
2.    mampu merumuskan indikator2 kinerja
3.    mampu memotivasi org lain dan mengolah konflik internal.
4.    mampu membuat jaringan kerja / networking.
5.    innovative, creative dan terbuka
6.    sabar, tekun , bekerja kera,didsiplin , bertanggung jawab dan cepat bangkit dr kesulitan/kegagalan
7.    bersedia berkorban materil / tdk mengumpulkan materil semata, bekerja dgn keras, cerdas, tuntas dan bekerja dgn ihlas, tdk mementingkan diri sendiri.

Hadirin sekalian yang saya hormati,
 Sebagai penutup dari orasi ilmiah ini , saya dan kita semua berharap bahwa srjana_sarjana yang kita wisuda pada hari ini akan menjadi generasi harapan bangsa yang harus mampu meneruskan nilai-nilai leluhur dan karakter bangsa kita, memiliki daya saing dan etos kerja yang kuat dengan kualitas diri yang terdiri dari, keahlian, kesalehan dan keterampilan berkomunikasi yang baik yang saya gambarkan sbb:
Keahlian. Keahlian di sini maksudnya adalah kemampuan kita dalam menerapkan pengetahuan, menggunakan informasi, dan pengalaman dalam bekerja dan terbukti bisa memperbaiki kinerja. Kalau kita hanya tahu, itu belum ahli. Kalau kita hanya pernah mengalami, itu juga belum ahli. Keahlian yang perlu kita tingkatkan adalah keahlian mental (mental skill) dan keahlian kerja (job skill). Orang-orang yang memiliki emploibilitas tinggi itu selalu memiliki dua hal kembar, yaitu will power (kemauan, komitmen, dll). yang kuat dan skill power (keahlian, pengetahuan dan pengalaman, dst.) yang bagus.
Kesalehan. Kesalehan di sini adalah akhlak moral yang didasarkan pada nilai-nilai kebenaran. Jika keahlian berfungsi untuk meningkatkan emploibilitas, maka kesalehan berfungsi untuk menjaga langkah kita supaya tetap aman. Jika kita hanya ahli, karir kita memang naik, namun rawan jatuh. Sebaliknya, jika akhlak moral kita saja yang bagus, karir kita hanya aman, namun tidak naik. Supaya naik dan aman, perlu keahlian dan kesalehan.
Komunikasi. Komunikasi di sini adalah berbagai aktivitas yang kita lakukan untuk menjalin interaksi atau relasi dengan orang lain. Biarpun keahlian kita bagus, kesalehan kita bagus, namun kalau jaringan kita sempit, apa mungkin emploibilitas kita meningkat? Berbagai studi membuktikan, kemajuan karir seseorang itu sangat erat dengan kemampuannya dalam menjalin interaksi, relasi, atau sinergi. Di negara yang sudah se-high-tech seperti Amerika saja, sebagian besar pekerja mendapatkan peluangnya dari manusia (relasi, interaksi, referensi), bukan dari media atau teknologi.
Demikian apa saya sempat sampaikan pada orasi ilmiah semoga bermanfaat adanya, dan Saya ucapkan selamat kepada Ketua Yayasan, Ketua STKIP serta semua wisudawan beserta seluruh Keluarga , semoga sukses selalu lebih dan kurangnya, mohon dimaafkan.


Sekian dan terima kasih.
Wabillahi taufik walhidaya , ww.













Referensi
Dale Carnegie Training. 2009. The 5 Essential People Skills. Simon and Schuster. N.Y
Heller R. 1998. Motivating People. Dorling Kindersley Limited. London
 Klaus, P. 2007. The Hard Truth about Soft Skills. Harper Collins Publisher. New York.
Mackey, Sue dan Laura Tonlin.2005. Living Well, Working Smart; Soft sSills for Success. Book Publishers Netowrk. Bothel,WA.
Nasution, A.H., 2006. Creative Thinking. Penerbit Andi. Jogyakarta.
Neff, TJ dan J.M. Citrin. 2001. Lesson from The Top. Doubleday Business. New York.
Prijosaksono, A. M. Marlan. 2005. The Power of Transformation. Penerbit Elex Media Komputindo. Jakarta.
Prijosaksono, A., dan P. Hartono. 2002. Make Yourself A Leader. Penerbit Elex Media Komputindo. Jakarta.
Putra, I.S. dan Pratiwi A. 2005. Sukses dengan Soft Skills. Direktorat Pendidikan ITB. Bandung.
Quilliam, S. 2003. Positive Thinking. Dorling Kindersley Limited. London.
Samani, M. 2007. Menggagas Pendidikan Bermakna. Penerbit SIC. Surabaya.
Saila, Illa. 2009. Soft skills dalam student Center Learning
Suhardjono, 2002. Pengantar Pembelajaran Afektif. Lembaga Penerbitan Fakultas Pertanian. Universitas Brawijaya.  Malang.
Wello, M. Basri, dkk.2009. Cerdas Soft Skills.  Badouse Media. Jakarta
 ------------------------------.2009. Soft skills; Panduan Bagi Bidan dan Perawat.Badouse Media. Jakarta
--------------------------------..2010. Soft Skills untuk Pendidik. Badouse Media. Jakarta
_____________________2015. Interpersonal Skills: Membangun Karakter and Pribadi Unggul. Badan Penerbit UNM, Makassar





















Riwayat Hidup SIngkat

Prof. DR.Muhammad Basri Wello, M.A., Guru Besar pada prodi Business  English, Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negri Makasaar (UNM), lahir pada tanggal 5 Nopember 1953 di Maroangin, Kab Enrekang , Slawesi Selatan. Pendidikan Sekolah Dasar di selesaikan pada tahun 1964, SMP (1967) di Maroangin, SPG (1967) di Rappang, Sidrap.
Basri wello memperoleh gelar Sarjana Muda (B.A.), 1974 dan  Sarjana Lengkap (Drs.), 1977 dari Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris FKSS-IKIP Ujungpandang. Pada tahun 1985, dengan   beasiswa Fulbright USAID melanjutkan studi S2 ke Kansas University di Amerika Serikat dan memperoleh gelar Master of Arts (M.A.) dalam bidang Curriculumn & Instruction /TESOL  (1987). Gelar Doktor (cummlaude) dalam bidang Linguistik/English Language Studies diperoleh dari Penn State Uvinersity/Universitas Hasanuddin Makassar (1999).
Pada tahun 1994 dia mengikuti short course  “Teaching English for Business and Technology” di RELC Singapura , dan pada tahun 1996 mengikuti program Professional Development dalam bidang “Higher Education Management”di Penn State UniversityAmerika Serikat dengan besiswa HHH, Humphery Fellowship, USAID , AS dan pada tahun yang sama dia menyelesaikan program diploma “Business English” dari Manchester Business Training Limited dengan predikat “DISTINCTION”. Pada tahun 1992, mengikuti Short Course dalam bidang Teching English in Large Classes di Leed,  England.

Disamping berkarier sebagi pengajar Basri Wello juga telah menduduki beberapa tugas manajerial seperti Kajur Pendidikan Bahasa Inggeris FBS UNM, (1999-2000) Pembantu Dekan III FBS UNM  1990-1996, PUREK III 2000-2004 dan PUREK IV UNM 2004-2008, serta Koordinator KOPERTIS Wilayah IX Sulawesi 2008-2012. Pada saat ini beliau masih aktif sebagai pengajar pada Jurusan Bahasa Inggris FBS-UNM  ( D3, S1, S2, dan S3) dan sejak tahun 2007 beliau juga aktif sebagai “Consultant on Call sebagai Education Specialist dan Senior Researcher pada beberapa NGO Amerika Serikat dan Indonesia ( SCECID, The Mitche Group, JBS International yang berpusat di Washuington, D.C dan Pungoijo di Jakarta ). Beberapa buku  yang telah diterbitkan, Kamus Business English, An Introduction to ESP: Foundation of English for Specific Purposes, Business English Vocabulary 1dan terakhir adalah buku Interpersonal Skill yang diterbit oleh Badan Penerbit Univ, negri Makassar, 2015 sebagai (co-author) juga telah menulis buku  Soft Skills; seperti Membangun Pribadi Unggul, Soft Skills: Panduan untuk Bidan dan Perawat, Soft Skills untuk Pendidik,  Pendidikan Karakter yang semuanya diterbitkan oleh Badouse Media Jakarta