Pengembangan Ekonomi Lokal (PEL)
atau Local Economic Development / LED di Kabupaten Dompu dilaksanakan melalui
grand strategy pembangunan daerah yakni Pembangunan Ekonomi Kerakyatan (Grand
Strategy I), Pengembangan Industri Kecil dan Menengah (Grand Strategy II), dan
Pendekatan Internal dan Hi-tech (Grand Strategy III). Ketiga Grand Strategy ini
di tindak lanjuti oleh policy approach pengembangan ekonomi lokal yang fokus
pada tiga program unggulan, yakni: Sapi, Jagung dan Rumput Laut atau lebih
tenar dengan Program Pijar.
Tiga Program Unggulan ini adalah
pendekatan pembangunan berdasar pengembangan sumberdaya lokal (resources-based
development) dan berbasis masyarakat (people centered-development). Ini dimaksudkan
agar konsep pengembangan ekonomi lokal di daerah ini dapat mengaddreess isu-isu
lokal sehingga diharapkan dapat mendapat dukungan luas dari masyarakat.
Dalam hal ini, fokus pada sumber
daya manusia (SDM) adalah dalam rangka policy Pemda mendukung transformasi
masyarakat Dompu dari world of view tradisional ke world of view masyarakat
modern. Fokus SDM juga dalam rangka mempercepat diseminasi knowledge sebagai
pembentukan intellectual capital bagi percepatan pertumbuhan ekonomi lokal.
Fokus pada Agropolitan berbasis
jagung dalam rangka membangun Brand Image Kabupaten Dompu sebagai Kabupaten
Agropolitan berbasis jagung. Dalam hal ini, Kabupaten Dompu telah mengembangkan
apa yang disebut Sapi, Jagung dan Rumput atau juga yang dikenal Pijar. Pada
tataran implementasi, strategi yang sedang dan akan ditempuh mencakup
peningkatan dukungan dan pelayanan birokrasi.
Pemerintah Kabupaten Dompu
mengadopsi konsep New Public Management (NPM) dengan mengedepankan
entreprenurship government dalam hirarki kepemerintahannya. Ini untuk
menghindari birokrasi yang kaku serta prosedur yang panjang dan berbelit, yang
tidak hanya mengakibatkan high cost economy tetapi juga menghilangkan peluang
usaha yang seharusnya dapat dimanfaatkan. Ini kemudian disertai dengan
penghilangan sejumlah peraturan yang dapat menghambat pengembangan ekonomi (red
tape).
Strategi selanjutnya adalah
penerapan cluster system. Strategi ini dimaksudkan agar pengembangan ekonomi
lokal di Kabupaten Dompu dapat mencapai pertumbuhan ekonomi dengan basis yang
luas (broad based economic growth) Beberapa contoh klaster bisnis yang akan
dikembangkan di daerah ini antara lain pengembangan KIAT (Kawasan Industri Agro
Terpadu), menciptakan klaster ekonomi jagung (maize economy cluster), dll.
Selain itu, pendekatan klaster adalah dalam rangka meningkatkan daya saing
(competetiveness) sebagai konsekwensi atas tuntutan pasar (market driven).
Mengembangkan promosi daerah
selanjutnya dilakukan untuk menginformasikan potensi dan daya tarik investasi
kepada publik melalui berbagai media. Kedepan, media promosi akan dibangun
secara online berbasis Geographic Information System (GIS) untuk memudahkan
aksesibilitas data dan informasi serta mekanisme updating. Sistim ini
sedikitnya memuat: data biofisik, data sosio-ekonomi, batas administratif
wilayah, tata pemerintahan, informasi kebijakan dan perencanaan serta peta-peta
tematik. Adanya data-data tersebut dapat memudahkan para calon investor yang ingin membangun dan mengembangkan usaha
khususnya pada komoditi Jagung.
Penulis. Dodo Kurniawan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar