Menjelaskan
lebarnya kesenjangan dalam standar hidup setiap Negara di dunia, di satu pihak,
sangatlah mudah. Seperti yang akan kita lihat, penjelasan tersebut dapat
disimpulkan dalam satu kata, yaitu Produktivitas. namun dilihat dari sudut pandang yang berbeda, dalam cakupan internasional,
hal ini tidaklah sesederhana itu. Untuk menjelaskan mengapa tingkat pendapatan
suatu Negara lebih tinggi daripada Negara lain, kita harus memperhatikan faktor-faktor
yang menentukan produktivitas suatu Negara.
Mengapa
Produktivitas sangat penting?
Mari
kita mulai pembahasan tentang produktivitas dan pertumbuhan ekonomi dengan
membuat model sederhana berpatokan secara bebas pada novel terkenal Daniel
Defoe yang berjudul Robinson crusoe. Robinson
crusoe , yang kita kenal, adalah seorang pelaut yang terdampar disebuah pulau
terpencil. Karena Crusoe hidup sendiri sehingga dia harus menangkap ikan,
menanam sayur, dan membuat pakaian untuk keperluannya sendiri. Kita anggap
kegiatang yang dilakukan oleh Crusoe
–produksi dan konsumsi ikan, sayur serta pakaian-sebagai bentuk kegiatan
ekonomi sederhana. Membahas kegiatan ekonomi Crusoe tersebut dapat kita ambil
beberapa pelajaran yang nantinya dapat diaplikasikan dalam kegiatan ekonomi
yang lebih kompleks dan nyata.
Apa
yang mempengaruhi standar hidup Crusoe? Jawabannya jelas, jika Crusoe adalah
seorang ahli menangkap ikan, menanam sayur, dan menjahit pakaian maka dia akan
hidup sejahtera. Jika sebaliknya dia
tidak pandai melakukan kegiatan tersebut, hidupnya akan sengsara. Jadi, standar
hidupnya tergantung pada kemampuan produktivitas karena Crusoe hanya dapat
mengkonsumsi apa yang dia hasilkan sendiri.
Istilah
produktivitas merujuk pada banyaknya
barang atau jasa yang dihasilkan oleh seorang pekerja setiap jam kerjanya. Pada
kasus kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh Crusoe, mudah dilihat bahwa
produktivitas adalah kunci yang menentukan standar hidup dan meningkatnya
produktivitas akan mengakibatkan perubahan standar hidup menjadi lebih baik.
Semakin dapat banyak ikan yang ditangkap oleh Crusoe per jamnya maka semakin
banyak ikan yang dia makan. Jika Crusoe dapat menemukan tempat yang lebih baik
untuk menangkap ikan maka produktivitasnya akan meningkat. Bertambahnya produktivitas
ini mengubah kondisinya menjadi lebih baik: dia dapat makan ikan lebih banyak
atau dia dapat melakukan kegiatan lain yang menyenangkan karena waktunya tidak
dihabiskan untuk menangkap ikan.
Peran
kunci produktivitas dalam menentukan tingkat standar hidup yang berlaku pada sebuah Negara sama halnya
seperti pada seorang pelaut. Lihat kembali bahwa Produk Domestik Bruto (PDB)
perekonomian suatu negara mengukur dua hal sekaligus, yaitu total pendapatan
yang diperoleh setiap penduduk dalam kegiatan ekonomi dan total biaya yang
dikeluarkan untuk menghasilkan barang dan jasa. Alas an mengapa PDB dapat
mengukur kedua hal tersebut secara simultan (bersamaan) adalah bahwa kegiatan
ekonomi merupakan suatu kesatuan utuh yang harus seimbang atau dengan kata lain
pendapatan sama dengan pengeluaran.
Seperti
Crusoe, sebuah Negara dapat menikmati tingkat standar hidup yang tinggi hanya
jika Negara tersebut dapat memproduksi barang dan jasa dalam jumlah yang
banyak. Penduduk Jepang hidup lebih baik daripada penduduk Indonesia karena
pekerja Jepang lebih produktif dari pekerja Indonesia karena pekerja Jepang
lebih dapat meningkatkan produktivitasnya. Jadi benar, salah satu dari Sepuluh
prinsip ekonomi mengatakan bahwa tingkat standar hidup suatu Negara tergantung kemampuannya
untuk memproduksi barang dan jasa.
Oleh
karena itu, untuk dapat memahami jurang perbedaan standar hidup yang kita lihat
di seluruh dunia setiap saat. Kita harus memfokuskan pembahasan kegiatan
produksi barang dan jasa suatu Negara. Namun, memahami hubungan antar tingkat
standar hidup dengan produktivitas hanyalah langkah pertama. Hal ini secara
alamiah akan menuntun kita pada pertanyaan berikut. Yaitu Mengapa suatu Negara
lebih baik dalam produksi atau menghasilkan barang dan jasa dibandingkan dengan
Negara lain?.
Bagaimana Produktivitas Ditentukan?
Walaupun
produktvitas secara unik penting dalam menentukan standar hidup Robinson
Crusoe, banyak factor yang menentukan produktivitas Crosoe. Sebagai contoh,
Crosoe akan menangkap ikan dengan lebih baik apabila dia mempunyai banyak
kelengkapan alat pancing, dia memiliki keahlian memancing, dan jika dia dapat
menciptakan umpan yang llebih baik, atau dia terdampar di pulau yang banyak
ikannya. Setiap factor yang menentukan produktivitas Crusoe-dapat kita sebut
sebagai modal fisik, modal manusia, sumber daya alam, dan wawasan
teknologi-mempunyai padanan dalam kegiatan ekonomi nyata dan dalam konteks yang
lebih kompleks. Mari kita bahas satu persatu keempat factor tersebut.
1.
Modal
Fisik
Pekerja akan lebih produktif jika dia
memiliki peralatan yang membantu pekerjaanya. Kelengkapan peralatan dan
struktur yang dipakai dalam kegiatan memproduksi barang dan jasa disebut dengan
modal fisik (physical capital), atau
hanya disebut modal. Sebagai contoh, mesin bor, dan lain-lain. Semakin banyak
dan lengkap peralatan untuk membuat pekerjaan maka semakin cepat dan hasilnya
semakin baik. Dapat dikatakan bahwa seorang tukang kayu yang hanya mengandalkan
peralatan sederhana akan menghasilakan lebih sedikit furniture pada setiap
minggunya daripada tukang kayu yang menggunakan peralatan khusus dan canggih.
Input yang digunakan untuk menghasilkan
barang dan jasa-tenaga kerja, modal, dan lain-lain disebut dengan factor-faktor
produksi. Modal adalah bagian yang penting dalam menghasilkan factor-faktor
produksi lainnya. Jadi, modal adalah input pada sebuah proses produksi yang
merupakan output suatu proses produksi sebelumnya. Tukang kayu menggunakan
mesin bubut untuk membuat kaki meja. Sebelumnya mesin bubut itu sendiri
merupakan hasil proses produksi perusahaan yang membuat mesin bubut. Pabrik mesin
bubut menggunakan peralatan lainnya untuk membuat produknya tersebut. Dengan demikian,
modal adalah sebuah factor produksi yang digunakan untuk menghasilkan segala
jenis barang dan jasa, termaksud modal yang akan digunakan untuk kegiatan
produksi selanjutnya.
2.
Modal
Manusia
Factor penentu produktivitas yang kedua
adalah modal manusia (human capital), istilah dalam ekonomi
untuk pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh pekerja melalui pendidikan,
pelatihan, dan pengalaman. Modal manusia termaksud kecakapan yang dibentuk
mulai masa kanak-kanak, sekolah, universitas, dan balai pelatihan kerja
termaksud orang dewasa yang sudah termaksud angkatan kerja.
Walaupun pendidikan, pelatihan dan pengalaman
lebih bersifat abstrak dibandingkan dengan mesin bubut, bulldozer, dan bangunan, modal manusia memeliki beberapa kesamaan dengan
modal fisik. Seperti halnya modal fisik, modal manusia juga meningkatkan
kemampuan sebuah Negara untuk memproduksi barang dan jasa. Untuk menghasilakn modal
manusia dibutuhkan masukan seperti guru, perpustakaan, dan waktu pembelajaran
yang dihabiskan oleh seorang pelajar. Benar juga bahwa seorang pelajar dapat
dianggap “pekerja” yang mempunyai tugas penting menghasilkan modal manusia yang
akan berperan dalam kegiatan produksi pada masa mendatang.
3.
Sumber
Daya Alam
Factor penentu produktivitas yang ketiga
adalah sumber daya alam (natural resources). Sumber daya alam merupakan masukan
dalam kegiatan produksi yang disediakan oleh alam, seperti tanah, sungai dan
kandungan mineral. sumber daya alam dapat dikelompokan kedalam dua golongan
besar, yaitu dapat diperbaharui dan tidak dapat diperbaharui. Hutan merupakan sumber
daya alam yang dapat diperbaharui. Jika sebuah pohon ditebang, bibit dapat
ditanam ditempat tersebut untuk dimanfaatkan dimasa mendatang. Minyak merupakan
contoh sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui; sebab minyak bumi
dihasilkan oleh alam melalui proses jutaan tahun sehingga persediannya
terbatas. Jika persedian habis maka hampir mustahil untuk membuatnya lagi.
Perbedaan sifat sumber daya alam ini
menyebabkan perbedaan dalam tingkat standar hidup diberbagai Negara di dunia. Sejarah
keberhasilan Malaysia disebabkan oleh sebagian besar tanahnya yang subur
sehingga cocok untuk pertanian. Negara di timur tengah, seperti Kuwait dan arab
Saudi menjadi Negara kaya saat ini hanya karena mereka berada diatas kolam
minyak terbesar didunia.
Walaupun
dapat menjadi sangat penting, sumber daya alam bukanlah sesuatu yang wajib bagi
perekonomian untuk menjadi sangat produktif dalam menghasilkan barang dan jasa.
Sebagai
contoh, singapura, hongkong dan jepang adalah beberapa Negara kaya di dunia,
tetapi tidak mempunyai sumber daya alam yang melimpah. Perdagang internasional
yang membuat Negara-negara tersebut sukses. Mereka mengimpor banyak sumber daya
alam yang dibutuhkan, seperti minyak dan mengekspor barang olahan atau menjual
jasa kepada Negara yang kaya dengan sumber daya alam.
4.
Penguasaan
Ilmu Pengetahun dan Teknologi
Factor keempat yang menentukan produktivitas
adalah penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) pemahaman tentang
cara-cara terbaik untuk memproduksi barang dan jasa. Lima puluh tahun yang
lalu, sebagain besar penduduk Thailand bercocok tanam karena teknologi untuk
bercocok tanam membutuhkan banyak pekerja guna menghasilkan pangan yang
dibutuhkan oleh seluruh penduduk. Ketika terjadio perkembangan teknologi
pertanian, hanya dibutuhkan sedikit tenaga kerja untuk dapat menghasilkan pangan
dalam jumlah yang sama banyak. Merubahan teknologi ini membuat sebagian
penduduk dapat memproduksi barang dan jasa lain.
Penguasaan teknologi memiliki banyak bentuk,
beberapa teknologi bersifat pengetahuan umum- setelah teknologi ini digunakan
oleh seseorang, setiap orang kemudian menggunakannya, sebagai contoh, ketika
Henry Fort berhasil meningkatkan produksi dengan menggunakan sistem lini
perakitan modil di amerika serikat, pembuat modil lain mengikutinya. Teknologi lain
sifatnya tertutup milik pribadi-teknologi ini hanya diketahui oleh perusahaan
yang menciptakannya. Hanya perusahaan cocala yang mengetahui teknologi rasia
resep untuk membuat minuman ringannya. Ada juga teknologi yang sifatnya tertup
sementara waktu, ketika sebuah perusahaan farmasi menemukan jenis obat baru, sistem
paten memberikan hak sementara bagi perusahaan tersebut untuk merahasiakannya,
jika waktu patennya habis maka perusahaan laiinya dapat membuata obat yang
jenisnya sama. Semua bentuk sifat penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi ini
memiliki peran penting dalam kegiatan ekonomi produksi barang dan jasa.
Sangat perlu untuk dipahami perbedaan antara
penguasaan iptek dengan modal manusia walaupun keduanya berhubungan erat,
tetapi ada perbedaan penting. Penguasaan iptek merujuk pada pemahaman
masyarakat tentang bagaimana sesuatu bekerja.
Modal manusia merujuk pada sumber daya yang diharapkan mentransformasikan
pemahaman tersebut pada angkatan kerja. Dengan kata lain, jika di ibaratkan
buku maka ilmu pengetahuan adalah kualitas isi dari sebuah buku, sedangkan
modal manusia adalah banyaknya waktu yang digunakan seseorang untuk membaca
buku tersebut. Produkltivitas pekerja tergantung kepada kedua hal tersebut,
baik kualitas isis buku yang tersedia maupun jumalh waktu yang digunakan oleh
merekla untuk mempelajarinya.
Sumber
Rujukan. Mankiw, dkk. 2014. Principles of Economics an Asia Edition-Volome 2.
Salemba Empat. Jakarta.
Ikuti artikel selanjutnya; Topik “Pertumbuhan
Ekonomi dan Kebijakan Publik”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar