Senin, 25 Januari 2016

Analisis APBN 2016 "antara Pemerataan dan Pertumbuhan yang tinggi"

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) merupakan bagian terpenting dalam menjalankan roda pemerintahan.

Pada tahun 2016 Belanja Negara Rp. 2.095, 7 triliun, terdiri dari belanja Kementerian/ lembaga Rp. 784,1 trilliu, Transfer ke daerah dan Dana Desa Rp. 770,2 trilliun dan sisanya 541,4 belanja non kementerian/ lembaga.

sedangkan pada Pendapatan Negara, kontribusi tertinggi masih bersumber dari Pajak sebesar Rp. 1.360,1 trilliun, disusul penerimaan bukan pajak dan penerimaan kepabean dan cukai.

Dari struktur Belanja Negara  dapat terlihat bahwa pemerintah memilih menggunakan strategi pertumbuhan dengan pemerataan. hal ini dapat dilihat proporsi belanja negara pada kedua pos ini hampir sama.

Pada belanja kementerian dan lembaga pemerintah menghendaki terjadinya pertumbuhan yang tinggi dengan mendorong kementerian dan lembaga untuk optimal dapat memanfaatkan alokasi dana yang ada. sehingga diharapkan dapat terjadi pertumbuhan ekonomi yang tinggi.

Disisi lain, untuk menekan semakin melebarnya ketimpangan antara daerah, kota, dan desa , maka pemerintah mengucurkan dana yang cukup besar (770,2 trilliu red) dengan harapan terjadi pemerataan pembangunan antara desa, kabupaten dan kota, dengan nawacitanya membangun dari pinggiran. bersambung..............................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar